Membangun rumah sendiri adalah impian banyak orang. Tapi begitu mulai cari info, malah makin bingung: mulai dari mana? Urus apa dulu? Butuh siapa saja? Pakai jasa tukang harian atau borongan? material nya apa saja? Nah makin bingung kan?.
Bersyukurlah kalian menemukan tulisan ini. Lewat artikel ini, saya sudah merangkum 7 langkah penting yang wajib kamu tahu sebelum membangun rumah, lengkap dari awal sampai siap dibangun. Cocok banget buat kamu yang baru pertama kali terjun ke dunia konstruksi.
1. 🎯 Tentukan Kebutuhan & Budget
Sebelum mulai bangun, pastikan kamu sudah memutuskan rumah seperti apa yang kamu butuhkan:
- Mau bikin rumah 1 lantai atau 2 lantai?
- Berapa kamar tidur yang kamu butuhkan?
- Desainnya minimalis, klasik, atau industrial?
- Dan tentu saja: berapa budget maksimal yang kamu miliki?
Kenapa penting? Karena ini adalah hal yang paling mendasar dan semua langkah berikutnya akan mengikuti keputusan awal ini.
2. 🌍 Cari Lokasi & Lahan yang Tepat
Lahan adalah fondasi rumahmu secara harfiah dan finansial. Jadi pilihlah:
- Lokasi strategis sesuai kebutuhan, usahakan lokasi ini berada di satu wilayah atau berdekatan dengan tempat-tempat yang sering kamu kunjungi setiap hari. Misalnya Kantor tempat bekerja atau pasar.
- Pastikan lahan yang akan kamu bangun memiliki legalitas lengkap (SHM atau HGB) agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
- Akses kendaraan memadai. Pastikan lokasi yang akan kamu tempati memiliki akses yang mudah dijangkau dengan kendaraan, ini akan mempermudah distribusi material bangunan dan mobilitas kamu nantinya.
- Cek kondisi tanah. Periksa apakah kondisi tanah nya miring/ masih berupa rawa/ padat, dll.
Tips: kalau belum yakin, ajak tukang yang berpengalaman atau arsitek untuk survei lokasi.
3. ✏️ Buat Desain & Konsultasi dengan Profesional
Buatlah rancangan atau desain rumah yang akan kamu buat agar kamu punya gambaran seperti apa rumah mu nanti nya. Untuk membuat desain rumah kamu bisa:
- Konsultasi ke arsitek atau drafter
- Pakai jasa desain rumah online yang sekarang sudah banyak tersebar di internet.
- Atau minta saran langsung ke tukang yang kamu percaya.
Penting punya gambar kerja lengkap: denah, tampak, struktur, hingga instalasi listrik & air. Ini juga dibutuhkan untuk perizinan bangunan (PBG/IMB) dan tukang di lapangan nanti.
4. 📝 Urus IMB atau PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)
Ini sebenarnya opsional tetapi sangat saya sarankan terutama untuk yang berlokasi di perkotaan. Tentunya kalian gak mau kan kalau nanti nya rumah atau lahan yang kalian tempati ternyata bermasalah?
- PBG (pengganti IMB)
- Gambar kerja lengkap
- Surat kepemilikan tanah
- Dokumen KTP & KK
Proses ini tergantung kota/kabupaten, tapi jangan dilewatkan kalau kamu nggak mau ribet di kemudian hari.
5. 📊 Hitung RAB (Rencana Anggaran Biaya)
RAB ini adalah ringkasan total biaya:
- Material (batu bata, semen, baja ringan, dll.)
- Upah tukang
- Biaya lain (izin, transport, cadangan)
Kalau belum tahu caranya, kamu bisa minta bantuan kontraktor, arsitek, atau pakai template RAB yang banyak tersedia online.
6. 👷♂️ Pilih Tukang / Kontraktor yang Tepat
Tips memilih tukang:
- Cek hasil pekerjaan sebelumnya
- Tanyakan sistem kerja (borongan atau harian)
- Minta estimasi waktu pengerjaan
Pastikan ada komunikasi yang terbuka antara kamu dan tukang—ini penting banget untuk menghindari salah paham di lapangan.
7. 🧱 Mulai Pembangunan Bertahap
Pembangunan rumah biasanya berjalan dalam urutan:
- Galian dan pondasi
- Struktur utama (kolom, balok, plat)
- Dinding, atap, dan kusen
- Instalasi listrik & air
- Plesteran dan acian
- Finishing (lantai, cat, plafon, dll.)
Selalu cek progres rutin dan bandingkan dengan rencana awal.
💡 Bonus Tips:
Siapkan dana cadangan sekitar 10–20% dari total RAB.
Biaya tak terduga selalu ada — lebih baik siap daripada panik.
✍️ Penutup
Membangun rumah memang proses panjang, tapi bukan berarti harus rumit. Dengan perencanaan yang matang dan informasi yang tepat, kamu bisa bangun rumah impian dengan lebih tenang dan terarah.
📬 Ada pertanyaan atau mau diskusi soal proyek rumah kamu?
Langsung aja ke halaman [Kontak], atau tinggalin komentar di bawah ya — saya senang bantu sebisa mungkin!
Pingback: Borongan Harian vs Borongan Penuh: Mana yang Lebih Hemat untuk Bangun Rumah?